Entri Populer

Rabu, 19 September 2012

Acara I Jaringan Pengangkut Air (Struktur Jaringan/Transport Air)

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Untuk mempertahankan hidupnya, tanaman harus menjaga semua faktor-faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidupnya dengan baik. Salah satu faktor utama pada tanaman adalah menjaga kecukupan air dan turgor sehingga fungsi fisiologis secara normal dapat berjalan dan proses biokimia untuk pertumbuhan terjamin. Pada tanaman, pergerakan air meliputi relasi air antar sel atau jaringan dalam tanaman dan relasi air dalam tanaman secara keseluruhan, yakni mencakup transpirasi, absorbsi air, aliran dalam pembuluh dan keseimbangan air dalam tanaman. Distribusi air dikontrol water potensial dalam sel atau jaringan, sedangkan pergerakan air dibedakan menjadi mass flow dan diffusi. Dari dalam tanah, air diangkut melalui jaringan pembuluh yang berupa xylem. Sementara itu hasil fotosintesa dibawa keseluruh jaringan melalui saluran floem. Jaringan xilem dan floem ini dikenal sebagai jaringan pengangkut. Dimana melalui jaringan-jaringan pengangkut inilah tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Tujuan Mengamati jaringan pengangkutan air pada tanaman tingkat tinggi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tumbuhan berbiji merupakan organisme yang telah teradaptasi dengan lingkungan di daratan secara evolusi. Tumbuhan memiliki karakteristik dalam struktur dan fungsi khusus untuk menunjang kehidupannya di daratan tersebut. Pola struktur jaringan tumbuhan bervariasi dalam setiap jenis tumbuhan yang tergantung pada tahap pertumbuhan dan perkembangan dari tumbuhan itu sendiri. Umumnya, tumbuhan berbiji memiliki struktur dasar organ yang sama, yaitu terdiri atas: akar, batang, dan daun. Namun, ketiga struktur organ tersebut memiliki variasi dalam hal ukuran, bentuk, dan fungsi pada setiap jenis tumbuhan. Adanya variasi dari ketiga struktur dasar tersebut memungkinkan tumbuhan dapat melangsungkan kehidupannya dalam lingkungan yang beragam, seperti di daerah perairan dun gurun pasir yang tandus. semua jenis tumbuhan memiliki dasar persoalan yang sama yaitu bagaimana mereka dapat memperoleh air dari dalam tanah, melalui batang dan membawanya hingga sampai di daun untuk bahan dasar fotosisntesis dengan bantuan sinar matahari. secara umum, tumbuhan memiliki dua sistem organ, yaitu: sistem pucuk-(shoot system) yang terletak di bagian atas tanah yang membentuk organ batang, daun, tunas, bunga, buah, dan biji; sistem akai (root systen), yang terletak di bawah tanah membentuk organ akar umbi, dan akar rimpang (rizoma). Semua organisme tersusun oleh sel yang memiliki variasi dalam bentuk, ukuran, dan fungsi. Bentuk sel tumbuhan bermacam-macam. Ada yang berbentuk seperti kubus, prisma, kotak, elips, poligonal, memanjang seperti serabut dan ada yang seperti pipa. ukuran rata-rata sel tumbuhan berkisar antara 10 - 100 m. Beberapa sel tumbuhan memiliki diameter sampai 1 mm atau lebih, sehingga dapat dilihat langsung dengan mata biasa. pada dasarnya, tumbuhan mempunyai dua bagian utama, yaitu protoplas dan dinding sel. Protoplas terdiri atas bagian-bagian yang bersifat hidup dan tidak hidup. Sedangkan, dinding sel bersifat tidak hidup. Ciri khas yang lain dari sel tumbuhan adalah memiliki vakuola yang besar yang berperan sebagai tempat cadangan makanan dan memelihara kekakuan dinding sel dari cengkraman stress lingkungan. Kelompok sel tumbuhan tertentu membentuk suatu kelompok sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama dan disebut jaringan. Jaringan pada tumbuhan berasal dari pembelahan sel embrional yang berdiferensiasi menjadi bermacam-macam bentuk vang memiliki fungsi khusus. Jaringan Pengangkut Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri atas sel-sel xilem dan floem, yang membentuk berkas pengangkut (berkas vaskuler). Xilem berperan mengangkut air dan mineral dari dalam tanah ke daun, sedangkan floem berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. 1) Xilem Xilem merupakan jaringan kompleks karena tersusun dari beberapa tipe sel yang berbeda. Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai saluran pengangkut air dengan penebalan dinding sel yang cukup tebal sekaligus berfungsi sebagai penyokong. Xilem juga tersusun atas serabut, sklerenkim, serta sel-sel parenkim yang hidup dan berperan dalam berbagai kegiatan metabolisme sel. Xilem disebut juga sebagai pembuluh kayu yang membentuk kayu pada batang. Trakeid dan trakea merupakan dua kelompok sel yang membangun pembuluh xilem. Kedua tipe sel berbentuk bulat panjang, berdinding sekunder dari lignin dan tidak mengandung kloroplas sehingga berupa sel mati. Perbedaan pokok antara keduanya, adalah pada trakeid tidak terdapat perforasi (lubang-lubang), hanya ada celah (noktah), berupa plasmodesmata yang menghubungkan satu sel dengan sel lainnya. Sedangkan pada trakea terdapat perforasi pada bagian ujung-ujung selnya. Transpor air dan mineral pada trakea berlangsung melalui perforasi ini, sedangkan pada trakeid berlangsung lewat noktah (celah) antar sel selnya. Sel-sel pembentuk trakea tersusun sedemikian rupa sehingga merupakan deretan sel memanjang (ujung bertemu ujung) membentuk pipa panjang (kapiler). Bentuk penebalan pada dinding trakea dapat berupa cincin spiral, atau jala. 2) Floem Pada prinsipnya, floem merupakan jaringan parenkim. Tersusun atas beberapa tipe sel yang berbeda, yaitu buluh tapis, sel pengiring, parenkim, serabut, dan sklerenkim. Floem juga dikenal sebagai pembuluh tapis, yang membentuk kulit kayu pada batang. Unsur penyusun pembuluh floem terdiri atas dua bentuk, yaitu: sel tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan bentuknya memanjang dan buluh tapis (sieve tubes) yang serupa pipa. Dengan bentuk seperti ini pembuluh tapis dapat menyalurkan gula, asam amino serta hasil fotosintesis lainnya dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Menurut Estit (1995), floem juga jaringan kompleks yang tersusun atas beberapa jenis sel. Floem berfungsi untuk pengangkutan fotosintat, menyimpan cadangan makanan, dan sebagai pendukung.sel utama dalam floem adalah sel tapis dan komponen sel pembuluh tapis. Sel parenkim floem terdapat dalam berkas tegak dan atau dalam jari – jari empulur. Sel pendukungnya adalah serat dan skelereid Menurut Yahya (2003), air bergerak dalam tubuh tumbuhan untuk mendapatkan kondisi keseimbangan. Pergerakan air lebih besar dipercepat oleh struktur sel berbentuk pipa dengan pergerakan air berbentuk uap. Menurut Dwijoseputro (1994).Hasil-hasil fotosintesis diangkut ke seluruh tubuh tumbuhan. Arah pengangkutan lewat floem tidak hanya dari daun ke akar tapi juga sebaliknya. BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM Waktu dan tempat Hari/tanggal : Selasa, 8 Mei 2012 Tempat : Laboratorium Kehutanan Bahan dan alat Bahan : 9 cabang tanaman sungkai (Peronema carescens), air suling secukupnya, vaselin, dan kapas. Alat : 9 botol aqua kosong ukuran 600 ml, dan cutter Cara kerja Memilih 9 cabang sungkai yang ujung dan panjang tanamannya kira–kira sama. Mengupas kulit setiap batang cabang sepanjang kira-kira 3 cm dari pangkal batang di dalam air. Kemudian 3 batang xylem-nya ditutup dengan vaselin, floemnya dibiarkan terbuka dan segera masukkan 3 cabang tersebut ke dalam 3 botol yang telah diisi air suling dengan bagian yang tertutup xylem-nya berada pada ketinggian 1 cm di atas dasar botol dengan bantuan kapas untuk menutupi mulut botol dengan vaselin Kemudian 3 batang floem-nya ditutup dengan vaselin, xylemnya dibiarkan terbuka dan segera masukkan 3 cabang tersebut ke dalam 3 botol yang telah diisi air suling dengan bagian yang tertutup floem-ya berada pada ketinggian 1 cm di atas dasar botol dengan bantuan kapas untuk menutupi mulut botol dengan vaselin Selanjutnya melakukan hal yang sama pada 3 batang yang lain, namun tidak diberi perlakuan apapun sebagai kontrol Mengukur tinggi permukaan air di dalam botol dan selanjutnya mengamati pengurangan jumlah air pada hari ke-4 dan hari ke-10. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Tabel1. Hasil pengamatan rata-rata penyerapan air pada hari ke-4 dan ke-10. Perlakuan Ulangan Rata-Rata Air Diserap Hari Ke- Catatan Morfologi IV X Xylem ditutup A1 12,752 ml 35,36 ml Semua perlakuan baik dengan menutup xylem, floem ataupun kontrol pada hari ke-4 dan ke-10, tidak mengalami perubahan secara morfologi, hanya saja pada semua botol terjadi penguapan dan tidak mengalami pertumbuhan daun. A2 21,23 ml 41,012 ml A3 15,578 ml 38,186 ml Floem ditutup B1 21,752 ml 38,186 ml B2 15,578 ml 38,186 ml B3 15,578 ml 41,012 ml Kontrol C1 15,578 ml 38,186 ml C2 9,926 ml 41,012 ml C3 12,752 ml 38,186 ml Dengan denah peletakan A1 A2 A3 B1 B2 B3 C1 C2 C3 A= xylem yang ditutup Vaseline (ulangan 1, 2, 3) B= xylem yang ditutup Vaseline (ulangan 1, 2, 3) C= control (ulangan 1, 2, 3) Dengan tinggi air mula-mula 15 cm dan diameter botol 6 cm. Maka diperoleh: V=1/4 πd^2 t = ¼ x 3,14 (6)2 x 15 = 431 cm3 = 431 ml 4.2 Pembahasan Berdasarkan data diatas, dapat dihitung bahwa pada cabang sungkai yang xylemnya ditutup terlihat bahwa volume air berubah, dari volume 431 ml berkurang menjadi 418,248 ml (pengamatan hari ke-4) dan kemudian menjadi 395,64 ml (pengamatan hari ke-10) pada ulangan A1. Ulangan A2 dan A3 juga mengalami penurunan yang tidak jauh berbeda dengan ulangan A1. Sedangkan pada cabang sungkai yang floemnya ditutup, volume air dari 431 ml berkurang menjadi 409,248 ml (pengamatan hari ke-4) dan kemudian menjadi 392,814 ml (pengamatan hari ke-10) pada ulangan B1. Ulangan B2 dan B3 juga mengalami penurunan yang tidak jauh berbeda dengan ulangan B1. Dan pada tanaman kontrol hal serupa juga terjadi. Volume air dari 431 ml. berkurang menjadi 415,422 ml (pengamatan hari ke-4) dan kemudian menjadi 392,814 ml (pengamatan hari ke-10) pada ulangan C1. Ulangan C2 dan C3 juga mengalami penurunan yang tidak jauh berbeda dengan ulangan C1. Semua perlakuan yang dilakukan menyebabkan perubahan pada volume tanaman sungkai. Berkurangnya air disebabkan oleh penyerapan oleh xylem. Pada xylem yang ditutup, semestinya tanaman sungkai tidak dapat menyerap air bahkan hidup karena xylem yang merupakan jaringan pengangkut telah ditutup dan tidak berfungsi sehingga aktivitas pengangkutan air pun terhambat. Namun air tetap saja dapat diserap. Hal ini disebabkan oleh penyerapan secara perlahan-lahan melalui pembesaran nokta dari xylem yang banyak terdapat pada dinding xylem sehingga cabang tanaman itu tidak mati meskipun tanaman tersebut belum mengalami pertumbuhan daun. Selain itu, kemungkinan lain dikarenakan oleh kesalahan pada saat percobaan yang memungkinkan pada saat penutupan vaselin pada xylem tidak merata. Untuk tanaman sungkai yang floemnya ditutup dan kontrol, mengalami pengurangan air meskipun tanaman tersebut belum mengalami pertumbuhan daun. Hal ini disebabkan oleh karena xylem yang merupakan jaringan pengangkut air pada tanaman dapat melakukan tugasnya dengan baik. Pada bagian dalam tubuh tanaman, xylem merupakan pipa-pipa yang berhubungan satu sama lainnya, meskipun tidak secara langsung. Di dalam pipa kapiler air naik dari akar ke ujung batang menentang gaya berat dan disamping itu harus pula mengatasi gesekan dari dinding pipa. Teori vertikal mengatakan perjalanan air seperti ini hanya dapat terlaksana karena pertolongan sel-sel hidup, dalam hal ini adalah sel-sel parenkim kayu dan sel-sel jaringan empulur yang ada di sekitar xylem. Pembuluh xylem dapat juga dipandang sebagai pembuluh kapiler, sehingga air naik di dalamnya sebagai akibat dari adhesi antara dinding xylem dengan molekul-molekul air. Hal inilah yang menyebabkan masuknya air dalam tanaman (Dwidjoseputro, 1994). Begitu besarnya peran xylem dan floem pada tanaman terhadap pertumbuhan dan perkembangan setiap tanaman. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan : Pada tanaman tingkat tinggi, terdapat dua jaringan pengangkut, yakni floem dan xylem. Air diangkut dari dalam tanah melalui jaringan pembuluh yang disebut xylem Hasil fotosintesa dibawa keseluruh jaringan melalui saluran floem Tanaman akan mati apabila pembuluh xylem ditutup karena menyebabkan proses pengangkutan air dari tanah pun terganggu 5.2 Saran Jaringan pengangkut berupa xylem dan floem sangat dibutuhkan oleh setiap tanaman. Oleh sebab itu, perlakuan apapun yang akan kita lakukan untuk setiap tanaman, jangan sampai menutup atau merusak jaringan pengangkut yang dapat merusak proses metabolisme tanaman.

Minggu, 13 Maret 2011

SUHU UDARA DAN SUHU TANAH, KLIMATOLOGI

ACARA PRAKTIKUM I
SUHU UDARA DAN SUHU TANAH

OLEH

NAMA : ANA MARIYANA BR SINAGA
NPM : E1B009024
HARI / TANGGAL : RABU, 03 NOVEMBER 2010
KELOMPOK : IV
CO-ASS : GATRA BAYU JAGA
NOVA SAMOSIR


JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2010
PENDAHULUAN

Suhu menyatakan tingkat energi bahan rata-rata suatu benda. Ia dinyatakan dalam satuan derajat. Ada tiga macam satuan penggolongan suhu yang umum, yaitu sistim Reamur, sistem Fahreinheit, dan Celcius. Namun yang paling populer adalah yang disebut dua terakhir.
Dalam biosfer, suhu benda alami, beragam menurut tempat dan waktu yang disebabkan oleh perbedaan benda dalam menerima energi radiasi surya dan hasil pengaruh energi ini terhadap sekelilingnya. Menurut tempat ia ditentukan oleh letak menurut ketinggian dan menurut lintang di bumi. Menurut waktu ia ditentukan oleh sudut inklinasi surya.

Tujuan:
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mengerti tentang sifat panas dari udara dan tanah. Mengerti tentang fluktuasi dan sebaran suhu menurut tempat dan waktu.


















TINJAUAN PUSTAKA

Suhu adalah derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu dengan menggunakan termometer. Satuan suhu yang biasa digunakan adalah derajat celcius (0C). Sedangkan di Inggris dan beberapa Negara lainnya dinyatakan dalam derajat Fahrenheit (0F)
0C = 5/9 (F-32)
0F = 9/5(0C)+32
(Ir. Ance Gunarsih Kartasapoetra, 2004)
Suhu juga bisa diartikan sebagai suatu sifat fisika dari suatu benda yang menggambarkan
Energy kinetic rata-rata dari pergerakan molekul-molekul. Pada gas seperti udara, hubungan antara energy kinetik dengan suhu dapat dijabarkan sebagai berikut:
Ek= ½ m v2 = 3/2 NkT
Ek : energy kinetik rata-rata dari molekul gas
m : massa sebuah molekul
v2 : kecepatan kuadrat rata-rata dari gerakan molekul
N : jumlah molekul per satuan volume
k : tetapan Boltzman
T : suhu mutlak (K)
Di atmosfer dijumpai bahwa peningkatan panas laten akibat penguapan tidak menyebabkan kenaikan suhu udara, tetapi penguapan justru menurunkan suhu udara karena proporsi panas terasa (yang menyebabkan kenaikan suhu udara) menjadi berkurang.
( dr. Handoko, 2003, hal 37, paragraf 1-3).

A. Suhu Udara
Suhu udara dipermukaan bumi adalah relative, tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti misalnya lamanya penyinaran matahari. Hal itu dapat berdampak lansung akan adanya perubahan suhu di udara.
http://atmosfer.suhu.blogspot.com
Suhu udara bervariasi menurut tempat dan dari waktu ke waktu di permukaan bumi. Menurut tempat suhu udara bervariasi secara vertical dan horizontal dan menurut waktu dari jam ke jam dalam sehari, dan menurut bulanan dalam setahun.
(Wisnubroto,S,S.S.L Aminah, dan Nitisapto,M. 1982)
Beberapa unsur yang mempengaruhi suhu secara horizontal di permukaan bumi antara lain :
1. Letak lintang suatu tempat.
Suhu udara di atmosfer bervariasi menurut letak ketinggian tempat. Hingga ketinggian tertentu. Suhu udara dapat menurun, tetapi menurut ketinggian yang lainnya meningkat. Pada lapisan Troposfer (lapisan bawah atmosfer) suhu udara menurun menurut letak ketinggian
tempat hingga ketinggian 10 km dengan gradein penurunan suhu 5,0-6,5 oC per 1000 m diatas permukaan laut. Menrunnya suhu menurut letak ketinggian tempat ini dimungkinkan karena beberapa hal antara lain :
1. Pengaruh keadaan suhu dekat permukaan bumi.
2. Pengaruh lautan
3. Pengaruh kerapatan udara
4. Pengaruh angin secara tidak langsung
5. Pengaruh panas laten
6. Penutup tanah
7. Tipe tanah
8. Pengaruh sudut datang sinar matahari

2. Pengaruh arus laut
3. Distribusi antara daratan dan lautan
Penyebaran suhu udara menurut waktu dapat dikaji dalam dua pola :
1. Pola suhu diurnal (suhu udara setiap jam selama 24 jam)
2. Pola suhu udara rata-rata harian menurut bulanan dan tahunan.
(Dasar-dasrar Klimatologi 2000)

B. Suhu Tanah
Suhu tanah merupakan hasil dari keseluruhan radiasi yang merupakan kombinasi emisi panjang gelombang dan aliran panas dalam tanah. Suhu tanah juga disebut intensitas panas
dalam tanah dengan satuan derajat celcius, derajat farenheit, derajat Kelvin dan lain-lain. (Kemala Sari Lubis, 2007).
Suhu tanah berpengaruh terhadap penyerapan air. Makin rendah suhu, makin sedikit air yang di serap oleh akar, karena itulah penurunan suhu tanah mendadak dapat menyebabkan kelayuan tanaman.
Pengukuran suhu tanah dalam klimatologi harus dihindarkan dari beberapa gangguan, baik itu gangguan likal maupun gangguan lain. Gangguan-gangguan itu adalah sebagai berikut :
a) Pengaruh radiasi matahari langsung dan pantulannya oleh benda-benda sekitar.
b) Gangguan tetesan air hujan.
c) Tiupan angin yang terlalu kuat.
d) Pengaruh local gradient suhu tanah akibat pemanasan dan pendinginan permukaan tanah setempat.(http://rocky16amelungi.wordpress.com/2009/09/14/suhu-udara-tanah/)
Data suhu berasal dari suhu rata-rata harian, bulanan, musiman dan tahunan.
1. Suhu rata-rata harian, yaitu:
Dengan menjumlahkan suhu maksimum dan minimum hari tersebut selanjutnya dibagi dua
Dengan mencatat suhu setiap jam pada hari tersebut selanjutnya dibagi 24
2. Suhu rata-rata bulanan yaitu dengan menjumlahkan rata-rata suhu harian selanjutnya dibagi 30
3. Suhu rata-rata tahunan yaitu dengan menjumlahkan suhu rata-rata bulanan yang selanjutnya dibagi 12
4. Suhu normal adalah angka suhu yang diambil dalam waktu 30 tahun
(Ir. Ance Gunarsih Kartasapoetra, 2004)
C. Termometer
Perubahan suhu merupakan proses fisik pada molekul benda. Tiap benda mempunyai kepekaan yang berbeda terhadap perubahan suhu. Berdasarkan prinsipnya thermometer dapat di golongkan dalam empat macam, yaitu :
1. Termometer berdasarkan prinsip pemuaian
2. Termometer berdasarkan arus listrik
3. Termometer berdasrkan prinsip perubahan tekanan dan volume gas
4. Termometer berdasrkan prinsip peubahan gelombang cahaya yang di pancarkan oleh suatu permukaan bersuhu tinggi. (http://rocky16amelungi.wordpress.com/2009/09/14/suhu-udara-tanah//)
D. Suhu Maksimum dan Minimum

Suhu maksimum adalah suhu tertinggi dimana tanaman masih dapat tumbuh. Suhu minimum adalah suhu terendah dimana tanaman masih dapat hidup. Dan suhu optimum adalah suhu yang dibutuhkan tanaman dimana proses pertumbuhannya dapat berjalan lancar.
Panas yang diterima oleh permukaan tanah diteruskan ke dalam lapisan tanah yang lebih dalam melalui konduksi. Panas yang dijalarkan akan memerlukan waktu. Akibatnya suhu maksimum dan minimum di dalam tanah akan mengalami keterlambatan. Makin lama pemanasan permukaan tanah maka makin dalam pula suhu permukaan akar terasa ke lapisan tanah yang lebih dalam.
Suhu maksimum di atmosfir terjadi pada sekitar jam 13.00, sedangkan suhu maksimum di dalam tanah akan terjadi setelah waktu suhu maksimum udara. Suhu maksimum tanah unyuk kedalaman 5 cm terjadi pada jam 14.00, untuk kedalaman 10 cm terjadi pada jam 15.30 dan untuk kedalaman tanah 20 cm terjadi pada jam 18.00 atau lewat.
Suhu minimum di atmosfir terjadi setelah matahari terbit yaitu sekitar jam 06.00 pagi hari sedangkan suhu minimum didalam tanah akan mengalami keterlambatan. Untuk kedalaman 5 cm suhu minimum terjadi pada jam 08.00, untuk kedalaman 10 cm terjadi pada jam 09.00 dan untuk kedalaman 20 cm terjadi pada jam 11.00.
(Bayong Tjasyono HK, 2004)







METODOLOGI

Alat dan bahan:
Termometer tanah, termometer udara (maksimum-minimum), stopwatch ponsel, pancang (kayu), mistar, alat tulis.

Cara Kerja:
A. Suhu tanah
1. Menyiapkan termometer tanah. Lalu, memilih permukaan tanah yang datar untuk menanamkan termometer tanah ke dalam tanah. Tempat yang diukur adalah di atas tanah olahan, lapangan berumput dan tanah hutan.
2. Pengamatan dilakukan dengan cara melubangi tanah dengan pancang (kayu). Lalu tanam termometer dengan titik kedalaman tanah 5 cm, 10 cm dan 15 cm. Lalu biarkan thermometer selama 3 menit.
3. Setelah 3 menit, lihat berapa suhu yang tercantum di skala thermometer dengan cara mata melihat lurus dan catat angka yang tercantum di termometer
4. Meakukan pengamatan dengan cara dan kedalaman yang sama pada tiap tempat yang telah ditentukan.

B. Suhu udara
1. Termometer udara (termometer maksimum dan minimum) digantung di dalam rumah kawat.
2. Pengamatan dilakukan satu kali sehari setiap pagi dari jam 08.00 wib sampai sebelum jam 10.00 wib.
3. Kemudian mencatat suhu maksimum dan minimum.
4. Setiap setelah pengamatan selesai, menekan tombol yang ada di tengah alat
5. Pengamatan dilakukan dengan cara yang sama selama empat hari mulai hari kamis, jumat, senin dan selasa.



HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Suhu Udara

a. Tabel
NO HARI/TANGGAL T-MAX (0C) T-MIN (0C) Trata2( 0C)
1. Kamis, 04 November 2010 31 13 9
2. Jumat, 05 November 2010 38 28 5
3. Senin, 08 November 2010 33 29 2
4. Selasa, 09 November 2010 34 27 3,5

b. Grafik





2. Suhu Tanah
a. Tabel
NO HARI/TANGGAL KEDALAMAN (cm) LOKASI
OLAHAN RUMPUT HUTAN
1. Rabu, 03 Nov 2010 5 cm 360C 310C 260C
2. Rabu, 03 Nov 2010 10 cm 380C 300C 240C
3. Rabu, 03 Nov 2010 15 cm 360C 290C 230C

b. Grafik

B. Pembahasan

1. Suhu Udara
Pengamatan suhu udara dilakukan selama empat hari dan dilaksanakan setiap pukul 08.00-10.00 wib di Rumah Kawat, laboratorium IHPT dengan cara memperhatikan suhu maksimum udara dan suhu minimum udara. Setelah data suhu diperoleh maka diambil nilai rata-rata dalam satu hari. Itulah nilai suhu udara satu hari.Untuk menentukan suhu satu hari sebenarnya sebaiknya pengamatan dilakukan pada pagi, siang dan malam. Namun karena waktu tidak memungkinkan untuk mengetahui suhu tersebut secara kongkrit maka diambil kebijakan yaitu pengamatan hanya dilakukan sekali dalam satu hari yang dilaksanakan pada pagi hari saja. Hal tersebut tidak memungkinkan nilai suhu yang diperoleh tidak efesien karena keputusan tersebut tidak begitu mempengaruhi hasil yang akan dibahas.
Dari tabel menjelaskan bahwa suhu udara sifatnya tidak tetap dan selalu berubah-ubah sepanjang hari. Terjadinya perbedaan suhu dikibatkan oleh adanya kelembapan udara. Suhu udara sangat berpengaruh sekali di bidang pertanian dan biologi sebab dengan adanya pengamatan suhu udara maka kita dapat mengetahui jenis tanaman yang cocok untuk ditanam pada musim tersebut sebab tidak semua tanaman yang dibudidayakan hidup diudara panas mauapun diudara yang berlembab.
Dari pratikum yang dilakukan maka didapatkan bahwa suhu udara disetiap lokasi. Dan disetiap ketinggian tempat memiliki nilai derajat yang berbeda-beda, dimana temperatur maksimum dan minimum biasanya memiliki nilai yang berdekatan.
Sesuai dengan prosedur kerja yang telah ditentukan maka nilai suhu selama satu hari adalah

1. Pengamatan pada Kamis, 04 November 2010
T = 31-13/2 = 90C
2. Pengamatan pada Jumat, 05 November 2010
T = 38-28/2 = 50C

3. Pengamatan pada Senin, 08 November 2010
T = 33-29/2 = 20C

4. Pengamatan pada Selasa, 09 November 2010
T = 34-27/2 = 3,50C

2. Suhu Tanah

• Tanah Olahan
Pada kedalaman 5cm, didapatkan suhu sebesar 360C sedangkan pada kedalaman 10cm didapatkan suhu sebesar 380C dan kedalaman 15 cm, 360C. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi kenaikan dan penurunan suhu sebesar 20C. Padahal seharusnya tanah yang semakin dalam/rendah , fluktuasi suhu-nya semakin rendah pula. Sebab panas yang dijalarkan terus berkurang jika lapisan tanah dalam sampai pada kedalaman tertentu. Namun panas yang dijalarkan dari permukaan bumi tidak berpengaruh lagi terhadap gelombang suhu. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Hal ini berarti terdapat kesalahan oleh praktikan. Bisa disebabkan oleh kesalahan mata dalam melihat skala thermometer. Atau bisa juga dikarenakan kesalahan pada pengukuran kedalaman tanah.
• Lapangan Rumput
Pada kedalaman 5cm, 10cm dan 15 cm diperoleh data yang beraturan. Dimana semakin dalam tanah, maka suhu semakin rendah. Hal ini menunjukkan bahwa pengamatn sesuai dengan sifat fluktuasi tanah. Data yang diperoleh secara berturut-turut, yakni 31 0C 300C 290C
• Tanah Hutan
Sama halnya dengan lapangan rumput, hal demikian ditemukan pada data suhu tanah. Pada tanah hutan menunjukkan adanya perbedaan suhu berdasarkan kedalaman yang berbeda pula yakni 260C, 240C dan 230C.
Ketiga lahan tersebut memiliki suhu yang berbeda disebabkan karena adanya perbedaan jumlah cahaya/ panas yang masuk pada lahan tersebut.

Suhu udara dan tanah:

Terjadinya perbedaan suhu udara dan tanah pada dua lokasi disebabkan karena adaya faktor lingkungan yang mempengaruhi suhu. Pada tempat terbuka suhu tanah sangat tinggi karena di pengaruhi oleh sinar matahari sedangkan pada tempat/lahan tertutup sinar yang masuk ke permukaan tanah sangat kurang sekali karena ditutupi oleh daun yang merambat sehingga suhu tanah sangat lembat.
Selain perbedaan lokasi suhu juga dipengaruhi oleh waktu yaitu antara pagi hari dan sore hari. Biasaya dipagi hari suhu tanah sangat rendah karena sinar matahari yang sampai kebumi tidak begitu panas dan juga kelembapan tanah masih basah. Sedangkan pada sore hari suhu tanah meningkat karena sinar matahari yang disampaikan kebumi sangat tinggi sekali pada waktu jam 2 siang dan tidak ada lagi kelembapan tanah karena semua sudah kering diserap oleh panas matahari menjadi partikel-partikel kecil yang akan membentuk awan.
KESIMPULAN

*Sifat panas dari udara dan tanah
Bila dibandingkan panas jenis udara dan tanah tidak jauh berbeda, tetapi kerapatan tanah seribu kali lebih besar daripada kerapatan udara. Oeh sebab itu tanah menyimpan panas yang lebih baik bila dibandingkan dengan udara. Dengan demikian tanah lebih cepat panas bila dibandingkan dengan udara. Benda yang memiliki kerapatan yang lebih tinggi menyimpan panas yang lebih baik. Benda yang mempunyai panas jenis yang lebih kecil mempunyai perubahan suhu yang lebih besar bila diberikan sejumlah panas yang sama.
Fluktuasi dan sebaran suhu menurut tempat dan waktu.

*Fluktuasi sebaran suhu menurut tempat dan waktu
Suhu udara bervariasi menurut tempat dan dari waktu ke waktu di permukaan bumi. Menurut tempat suhu udara bervariasi secara vertical dan horizontal dan menurut waktu dari jam ke jam dalam sehari, dan menurut bulanan dalam setahun.
Beberapa unsure yang mempengaruhi suhu secara horizontal di permukaan bumi antara lain :
1. Letak lintang suatu tempat.
a. Pengaruh arus laut
b. Distribusi antara daratan dan lautan
2. Penyebaran suhu udara menurut waktu dapat kita kaji dalam dua pola :
1. Pola suhu diurnal (suhu udara setiap jam selama 24 jam)
2. Pola suhu udara rata-rata harian menurut bulanan dan tahunan.

Data suhu berasal dari suhu rata-rata harian, bulanan, musiman dan tahunan.
1. Suhu rata-rata harian, yaitu:
Dengan menjumlahkan suhu maksimum dan minimum hari tersebut selanjutnya dibagi dua. Dengan mencatat suhu setiap jam pada hari tersebut selanjutnya dibagi 24
2. Suhu rata-rata bulanan yaitu dengan menjumlahkan rata-rata suhu harian selanjutnya dibagi 30
3. Suhu rata-rata tahunan yaitu dengan menjumlahkan suhu rata-rata bulanan yang selanjutnya dibagi 12
4. Suhu normal adalah angka suhu yang diambil dalam waktu 30 tahun.

Saran
Ada dua hal penyebab suhu di permukaan bumi berubah-ubah. Yakni karena faktor alam dan manusia. Dimana faktor alam terjadi secara alami dan faktor manusia dikarenakan penggunaan kosmetik, pembuatan bangunan berlapis kaca, penggunaan AC dan lain-lain yang menyebabkan konsentrasi CO2 meningkat sehingga terjadilah yang namanya efek rumah kaca yang produk akhirnya menyebabkan terjadinya pemanasan global. Jadi disini kita dihimbau dan disarankan agar kita mengurangi atau tidak melakukan kegiatan yang dapat menyebabkan ketidakstabilan suhu di permukaan bumi.



















DAFTAR PUSTAKA

Departemen Ilmu-ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, UGM, Yogyakarta, dan Ghalia Indonasia
Jakarta

Handoko, dr, dkk. 2003. Dasar Klimatologi. Bogor: Yudhistira

http://atmosfer.suhu.blogspot.com

http://rocky16amelungi.wordpress.com/2009/09/14/suhu-udara-tanah/

Kamala sari lubis.2007.Aplikasi Suhu dan Aliran PanasTtanah.USU.Medan

Kartasapoetra, G. A. Ir, 2004. Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman. Jakarta: Bumi
Aksara

Tjasyono, Bayong, 2004. Klimatologi. Bandung: ITB

Wisnubroto,S,S.S.L Aminah, dan Nitisapto,M. 1982. Asas-asas Meteorologi Pertanian,.

Sabtu, 12 Maret 2011

Kisah Klasik

"Tetes air mata..basahi pipiku.. di saat kitakan berpisah..." sepenggal lagu Stinky mengingatkanku akan dua tahun lalu ketika aku berpisah bersama teman-temanku. Terlalu banyak kenangan yang sulit dilupakan. Terkadang ketika aku kembali melihat foto-foto kami ketika SMA dulu, rasanya hati ini ingin kembali ke masa-masa dulu, masa dimana aku menghabiskan waktuku bersama teman-temanku di sekolah. Masa ketika kami membangkang guru-guru kami..hehe.. ketika kami reunian, kami menceritakan kembali kejadian dan kenakalan kami ketika SMA dulu, mengingatnya saja membjuat kami tertawa terbahak-bahak, bahkan tedrkadang sampai gak nyangka, kog bisa yah berbuat seperti itu?? hahaha..

Aku teringat ketika kami memplesetkan lagu The Rock yang berjudul Munajat Cinta..
lyrik-nya dirubah menjadi:

Tuhan kirim kanlah aku
Makanan yang paling enak
Untuk isi perutku
yang kelaparan..

Kami menyanyikannya ketika jam terakhir, gurunya tidak masuk, ternyata Guru Ter-killer kami mendengar suara cempreng kami yang membuat kelas lain jadi terganggu. Akhirnya, beliau masuk ke dalam kelas dan menyuruh kami pulang. Berhubung kami tahu kepribadian beliau yang keras, maka kami terpaksa menuruti perintahnya dengan hati yang senang tanpa rasa malu. hmmmm... benar-benar bandel..
Yang semakin lucunya lagi, ketika kami pulang, kami menyanyikan sepenggal lagu
...aku pulang... tanpa dendam...
ku terima kekalahanku....
sambil buru-buru pulang, soalnya takut disemprot..
hihihihihi.....

Teringat lagi masa keika kami akan berpisah, kami mengadakan jalan-jalan keliling sumbar (sumatra Barat) pada akhir tahun. Lebih kuran 3 hari kami bersama di kota minangkabau itu. Mungkin saking sulitnya berpisah, kami melakukan jalan-jalan lagi sebagai tanda perpisahan. Bedanya ini antara kami saja tanpa melibatkan guru lagi dan ini pun dilakukan di daerah kami sendiri, yakni Kerinci, Jambi. Kami pergi kme Danau Kerinci dan Bukit Khayangan. Heemmmm...Benar-benar  membuatku ingin kembali lagi... luv u all..

Meskipun kita semua sudah tersebar kemana-mana, tapi percayalah,,aku akan tetep ingat kalian...
Miss you..

special for:
temen2 IA2 SMAN 4 Sungai Penuh, Kerinci, Jambi angkatan 2006
dan buat Toelalit Gank..
hehe :)